Pages

Hamparan Tanpa Ujung

Dunia Islam terhampar sangat luas. Di mana ujungnya, tidak ada seorang pun yang tahu. Lihat, al-Qur'an--sebagai sumber utama--berbicara kepada manusia tentang banyak hal. Bahkan, sebagian menganggap pembicaraan dalam al-Qur'an mencakup segala aspek kehidupan. Sebagai bukti, sampai sekarang kajian yang dapat digali darinya terus bermunculan. Untaian penjelasannya tak ayal mengalir seperti tak terhenti. Sarjana non-muslim pun kagum melakukan pelacakan terhadapnya dalam lingkup yang tidak kecil.

Maka tidak salah, bila disiplin keilmuan Islam berkembang begitu pesat. Dari al-Qur'an, kajian tentang ulumul Qur'an, tafsir, fiqh, ushul fiqh, tasawuf, antrophologi, sosiologi, psikologi, dan sebagainya terus bergulir bersamaan perubahan zaman dan kemanusiaan. Dengan menempatkan kajian al-Qur'an sebagai sentral, perkembangan ini tampaknya selalu menjadi titik tolak kemajuan.

Namun, sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, acapkali orang Islam mengalami kemunduran setelah capaian kemajuan-kemajuan. Dalam guliran waktu, mereka berada pada poros tertinggi dari lintas peradaban. Namun, tak jarang pula, keruntuhan dan kehancuran tiba-tiba datang meruntuhkan tembok pertahanan itu. Apakah ini karena disposisi terhadap ajaran fundamental yang didedahkan al-Qur'an? Tentu, melalui penjelasan Nabi bahwa berpegang terhadap al-Qur'an dan hadis menjadi jaminan pilihan tepat, pertanyaan tersebut bisa dijawab.

Maka, tawaran yang tidak pernah usang dalam al-Qur'an seharusnya menjadi modal penting dan berharga bagi umat Islam untuk menjadikan prestasi mereka sebagai manusia terbaik terus diraih...

0 komentar:

 
Powered by Blogger